Jumat, 21 Mei 2010

Pagelaran Seni Budaya


Indonesia kaya akan budaya daerahnya. Tidak hanya di wilayah daratan pegunungan, budaya pesisir di Indonesia juga berkembang pesat. Hampir di semua pulau di Indonesia memiliki budaya pesisir, masing-masing tergantung dengan suku budaya yang ada di pulau tersebut.

Misalnya saja dari Aceh, mereka punya tari Seudati, yang artinya syahadat. Pada mulanya tarian seudati diketahui sebagai tarian pesisir yang disebut ratoh atau ratoih, yang artinya menceritakan, diperagakan untuk bersuka ria ketika musim panen tiba pada malam bulan purnama. Selanjutnya di Padang, budaya pesisir yang ada Tari Lagu Duo yang menceritakan Putri Ruduk senantiasa rindu pada sanak keluarganya serta kampung halaman, di wilayah pesisir. Di pesisir utara Jawa Tengah, ada sedekah laut. Tari Gambang Semarang dari Semarang, Tari Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan, dan sebagainya.

Adanya berbagai warisan sejarah kepurbakalaan serta eksistensi sosial dan budaya yang unik dan khas ditengah masyarakat, merupakan kekayaan budaya yang memiliki nilai daya tarik tersendiri, sebagai penunjang bagi pengembangan sektor pariwisata.

Peninggalan budaya masa lalu memberikan karakteristik dan kekayaan nilai-nilai budaya yang hingga saat ini dapat dilihat pada pola/tradisi kehidupan masyarakat Wakatobi yang lebih dikenal sebagai masyarakat kepulauan dan pesisir. Sehingga budaya masyarakat yang dimiliki lebih bersifat budaya pesisir (marine antropologis). Eksisting budaya inilah yang memberikan fenomena unik bagi pengembangan pariwisata yang berbasis pada nilai-nilai budaya.